Thursday, November 8, 2012

Eksplorasi Semarang & Karimunjawa

Bermula dari beberapa anak remaja yang menggemari wisata alam Indonesia. Meliza, Lukman, Marselina, Renny dan saya sendiri tentunya. Dari sini lah perjalanan "Eksplorasi Karimunjawa" ini dimulai. Pada tanggal 15 Agustus 2012 bertitik kumpul di Stasiun Bus Rawamangun tepat pada pukul 19.00 wib, disini awal keberangkatan menuju Semarang dengan menaiki bus tujuan Jakarta - Semarang. Setibanya di Semarang setelah perjalanan jauh tanggal 16 Agustus 2012, tepat pukul 10.00 wib kami tiba di penginapan yang memang telah kami booking sebelumnya. Sebagai info, griya handayani ini cukup bagus dan harga-nya juga cukup murah..
Griya Handayani - Semarang
Klenteng Tay Kak Sie - Daerah Pecinaan
Saat tiba pertama kali di tempat penginapan, kami melepas lelah dan beristirahat sejenak sebelum melakukan ekplorasi di daerah sekitar penginapan. Ternyata penginapan kami ( Daerah Pecinaan - Semarang ) dekat dengan klenteng yang memang membuat perubahan besar bagi Semarang yaitu Klenteng Tay Kak Sie. Dimana pada klenteng tersebut ada replika kapal kayu yang cukup besar yang bersandar di pinggir sungai yang konon kabarnya adalah replika kapal kayu dari laksamana Sam Poo Kong. Di klenteng ini juga dibangun sebuah patung replika dari Laksamana Sam Poo Kong.

Replika Kapal Kayu Sam Poo Kong - Daerah Pecinaan
Klenteng ini sangat diminati oleh wisatawan domestik yang sedang melakukan perjalanan di semarang. Selain klenteng ini, ada juga yang tidak kalah terkenalnya. Yaitu Lumpia-nya. Di jalan gang sempit menuju klenteng ini ada kedai lumpia yang konon berita-nya sudah diwariskan 3 Generasi. Dan konon berita-nya pula, kedai lumpia ini juga sudah didatangi oleh salah satu pecinta kuliner Indonesia yaitu Pak Bondan. Yang mana memang kedai lumpia ini memang sudah menjadi langganan bagi warga setempat untuk pemesanan oleh-oleh maupun jamuan bagi tamu yang datang berkunjung ke daerah tersebut. Harga lumpia yang ditawarkan juga sesuai dengan cita rasa-nya dan sesuai dengan buged untuk para backpackers.

Lawang Sewu - Semarang
Seribu Pintu - Lawang Sewu
Perjalanan pun kami lanjutkan dengan menyusuri kota Semarang di tempat-tempat yang lainnya. Perjalanan kami pun sampai di Lawang Sewu. Kenapa masyarakat kota Semarang menamai bangunan tua peninggalan jaman Belanda itu dengan nama Lawang Sewu? Karena bangunan kuno itu mempunyai banyak sekali pintu-pintu dimana-mana. Yang secara harafiah dipisah menjadi 2 kata : Lawang artinya Pintu dan Sewu artinya Seribu. Dan tercipta lah nama bangunan itu sampai sekarang Lawang Sewu. Konon dulu kabar-nya Lawang Sewu adalah tempat penting yang central bagi perkembangan kota Semarang. Yang mana Lawang Sewu adalah merupakan Stasiun Pusat Kereta Api pada masa itu. Lawang Sewu dibangun tahun 1904 menurut wikipidea pada link berikut ini : http://id.wikipedia.org/wiki/Lawang_Sewu. Peninggalan Lokomotif kepala kereta api ini juga lah yang menunjukkan bahwa Lawang Sewu dulu-nya adalah Central Stasiun Kereta Api masa lampau.
Lokomotif - Lawang Sewu
Keberadaan Lawang Sewu di kota Semarang membawa perkembangan positif bagi perkembangan perekonomian kota Semarang di jaman-nya. Bangunan tua ini masih saja menyimpan sejuta misteri MAGIS yang sampai saat ini masih dapat kita rasakan kalau kita menyusuri keseluruhan bangunan tua peninggalan jaman Belanda ini. Lawang Sewu menyimpan sejuta kenangan indah dan kenangan pahit yang  memilukan di jaman-nya. Kenanngan pahit yang sampai saat ini membekas adalah dijadikannya Lawang Sewu menjadi tempat Penahanan dan Pembantaian sejumlah orang pada masa penjajahan Jepang. Ini lah konon yang menyebabkan masih kental-nya dunia magis di Lawang Sewu. Pembantaian ini lah yang meninggalkan luka pahit bagi sebagian orang yang mana sanak saudara-nya pernah di tahan dan di bantai di bawah banguan tua Lawang Sewu. Sebagai informasi, bahwa kalau diamati secara seksama atap dari banguanan Lawang Sewu ini seperti badan kapal yang dibalikkan untuk sebagai atap bangunan.
Klenteng Sam Poo Kong - Semarang
Selesai menyusuri Lawang Sewu, kami pun beranjak ke tempat lain yang tidak kalah penting-nya bagi perkembangan Semarang yaitu Klenteng Sam Poo Kong. Klenteng ini megah berdiri di kota Semarang dengan ciri khas klenteng pada umumnya. Tapi yang menjadi sorotan utama pada Klenteng ini adalah Patung yang berdiri gagah di depan klenteng yang megah. Kolaborasi yang sangat indah. Klenteng ini menyimpan sejarah panjang dalam perkembangan kota Semarang yang kita kenal sekarang.

Sam Poo Kong
Klenteng Sam Poo Kong - Semarang

Klenteng ini selain sebagai tempat sembahyang, juga menyimpan onamen-ornamem yang bagus disertai dengan perpaduan warna yang sangat memukau untuk dipandang mata. Setiap pandangan mata yang kita tujukan di setiap lekuk bangunan klenteng akan membuat kita takjub akan kesempurnaan ukiran dan permainan warna-nya. Singkat kata untuk mengungkapkan klenteng Sam Poo Kong adalah Cantik dan Religius. Klenteng ini juga menjadi salah satu Icon kota Semarang yang banyak menyimpan segudang klenteng.

Pelabuhan Karimunjawa

Keesokan pagi-nya sekitar jam 08.00 wib tanggal 17 Agustus 2012, kami sudah berkemas untuk check out dari griya handayani untuk melakukan perjalanan eksplorasi karimun jawa. Dengan menaiki mini bus tujuan Semarang - Jepara dengan ongkos Rp. 15.000/orang ( biasa-nya Rp. 10.000/orang karena pada saat itu LEBARAN, so.. ongkos juga mengalami kenaikan ). Setibanya di ujung jalan menuju Pelabuhan Kartini sekitar jam 11.00 wib, kami menaikin becak yang memang sudah ada mangkal di simpang Pelabuhan Kartini tKleersebut. Dengan biaya yang cukup realatif murah, Rp. 10.000/becak, kami diantar sampai ke Pelabuhan Kartini. Kami pun berkumpul di tempat yang memang sudah kami janjikan dengan agen tour travel yang telah kami booking sebelumnya. Tidak lama kemudian, kami pun bertemu dengan agen tour travel nya dan kami menerima tiket kapal dan serta itenary selama kami berada disana.

Rumah Tinggal ( Home Stay )
Lebih kurang jam 13.30 wib dan kami pun telah menyelesaikan tugas makan siang, kami melanjutkan melakukan perjalanan dari Pelabuhan Kartini - Karimunjawa dengan menaiki kapal cepat Kapal Motor MURIA yang memang khusus melayani penyeberangan dari Jepara menuju Karimunjawa. Dengan jarak tempuh lebih kurang 52 Mil, memakan waktu 2.5 jam - 3 jam untuk sampai di Pelabuhan Karimunjawa. Tepat pukul 16.00 wib, kami tiba di Pelabuhan Karimunjawa. Di pelabuhan, kami sudah di tunggu oleh tour guide kami untuk diantar ke tempat rumah tinggal (  home stay ).

Plakat Iklan  - Karimunjawa
Saat sampai di pelabuhan, kami langsung dijamu oleh plakat iklan berikut ini. Cukup menarik isi-nya dan dapat menjadi pengingat akan warga setempat sesuai apa yang tertulis pada iklan plakat tersebut. Salah satu point penting yang saya soroti adalah Keutuhan dan Keindahan Alami Merupakan Nafas Wisata Karimujawa. Benar sekali, kalau keutuhan dan keindahan alam Karimunjawa sudah tidak terjaga, maka akan hilang lah pesona Karimunjawa. Sama seperti kota wisata-wisata yang pernah terkenal, tapi karena tidak terjaga maka akan sirna keindahan alam kota wisata tersebut.

Ini adalah beberapa foto yang saya dokumentasikan dari perjalanan Eksplorasi Karimunjawa. Sungguh menyenangkan bisa mengeksplore Karimunjawa walaupun hanya sebentar. Terbalaskan rasa-nya semua capek, letih, pegel, mual dan segala hal yang membosankan dengan menikmati keindahan alam Karimunjawa. Thanks Karimunjawa.. I love Karimunjawa, I love Indonesia...


























2 comments: